1. | Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. |
| Misalnya:
- bergeletar
- dikelola
- penetapan
- menengok
- mempermainkan
|
2. | Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
(Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.) |
| Misalnya:
- bertepuk tangan
- garis bawahi
- menganak sungai
- sebar luaskan
|
3. | Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
(Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.) |
| Misalnya:
- menggarisbawahi
- menyebarluaskan
- dilipatgandakan
- penghancurleburan
|
4. | Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. |
| Misalnya:
adipati | mahasiswa |
aerodinamika | mancanegara |
antarkota | multilateral |
anumerta | narapidana |
audiogram | nonkolaborasi |
awahama | Pancasila |
bikarbonat | panteisme |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar